TIMES JAYAPURA, JAKARTA – Malaysia dan Indonesia, dua negara tetangga yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya, kini semakin mengarah pada kolaborasi yang lebih erat. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam pernyataan pers bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis, dari ekonomi hingga energi, untuk mengoptimalkan potensi kedua negara.
"Kita harus mendorong kolaborasi lebih dalam lagi di sektor ekonomi, perdagangan, investasi, tenaga kerja, serta mengembangkan bidang pendidikan, riset, teknologi makanan, hingga energi," ujar PM Anwar, memberikan gambaran jelas tentang arah masa depan hubungan kedua negara.
PM Anwar menyebutkan bahwa hubungan ini tidak hanya terbatas pada perdagangan dan ekonomi, tetapi juga mencakup sektor yang lebih luas, seperti teknologi dan industri hilir, yang semakin relevan dalam era globalisasi ini.
Kedekatan Budaya Sebagai Pilar Kerja Sama
Keunikan hubungan Indonesia-Malaysia tidak hanya dilihat dari sisi pemerintahan, tetapi juga dari kedekatan budaya dan sejarah yang dimiliki kedua negara. PM Anwar menekankan bahwa potensi Indonesia harus dimanfaatkan dengan bijak, untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ada di Malaysia, daripada mengandalkan impor dari negara-negara lain.
"Kita harus memanfaatkan potensi yang ada di Indonesia. Ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari Indonesia, dan itu lebih penting daripada membeli dari negara lain," kata PM Anwar, yang menyoroti pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan dalam memperkuat ketahanan ekonomi kedua negara.
Pertahanan: Pilar Baru dalam Kerja Sama
Selain ekonomi, PM Anwar juga mengungkapkan bahwa sektor pertahanan menjadi fokus utama yang akan diperkuat dalam kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia. Kerja sama di sektor ini akan memperkuat stabilitas kawasan, sekaligus membuka peluang baru bagi kedua negara untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan di bidang keamanan.
Kedekatan Pribadi yang Membawa Dampak Positif
Lebih dari itu, hubungan Indonesia-Malaysia juga dibangun di atas kedekatan pribadi antara para pemimpin kedua negara. PM Anwar tidak segan menyebut Prabowo Subianto sebagai sahabat sejati yang selalu ada dalam suka maupun duka.
"Saya sangat berterima kasih kepada sahabat saya, Prabowo Subianto, yang telah berada di sisi saya melalui masa senang dan susah," ungkap PM Anwar, yang mengungkapkan kekuatan hubungan pribadi ini sebagai landasan kuat dalam mempererat kerja sama antarnegara.
Dengan momentum yang semakin besar ini, Malaysia dan Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat hubungan mereka di berbagai bidang. Kerja sama yang erat, baik di sektor ekonomi, energi, pertahanan, maupun teknologi, akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara, sekaligus menciptakan stabilitas dan kemakmuran yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara.
Langsung Kembali ke Tanah Air
Setelahnya, Presiden juga melakukan pertemuan dengan PM Anwar yang berlangsung di Menara Kembar Petronas.
Dari pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Presiden Prabowo dan PM Anwar berkomitmen untuk meningkatkan sinergi antara dua negara serumpun.
Presiden Prabowo, dalam keterangan persnya bersama PM Anwar, menekankan pentingnya hubungan istimewa antara Indonesia dan Malaysia.
“Kita punya hubungan sejarah, kita punya hubungan darah, kita punya hubungan budaya, kita bahkan punya hubungan etnis. Kalau tidak salah, banyak pemimpin-pemimpin Malaysia yang masih punya keluarga di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo beserta rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan Tentera Udara Diraja Malaysia Subang, sekitar pukul 18.25 waktu setempat (WS). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kolaborasi Lebih Erat, Kerjasama Indonesia dan Malaysia Fokus Ekonomi hingga Pertahanan
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |