TIMES JAYAPURA, TIMOR TENGAH SELATAN – Oknum pengacara di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) berinisial AT diamankan polisi saat keluar dari kantor Pengadilan Negeri SoE, Rabu (21/10/2020). 

AT diduga terlibat kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun 2016 silam, dengan korban atas nama Frengky Besi. Selain itu, korban lainnya, Dikson Laisboi luka-luka. 

Saat akan diamankan, AT berusaha melarikan diri dengan  melompati pagar kantor Pengadilan Negeri SoE. Namun, Ia berhasil diamankan didekat Gereja Efata SoE. 

Warga Desa Nule, Kecamatan Amanuban Barat itu lalu dibawa ke Mapolres TTS untuk menjalani pemeriksaan. 

Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Hendricka R. A. Bahtera menjelaskan, yang bersangkutan sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak tahun 2016.

Menurutnya, informasi keterlibatan AT berdasarkan fakta persidangan  2 orang pelaku lainnya yang sudah menjalani hukuman akibat perbuatan mereka. 

"Untuk terlibatnya secara pasti, nanti kita buka dalam proses persidangan. Ini kita masih tahap penyidikan. Intinya dari tahap lidik sampai sidik kita sudah lakukan sesuai yang diatur dalam Undang-undang," jelas Hendricka. 

Akibatnya, AT dijerat pasal 170 dan pasal 338 dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun. 

Sampai saat ini kasus pembunuhan yang terjadi 4 tahun lalu masih menyisakan 3 orang pelaku yang masuk dalam DPO. Ketiganya yakni CL, YT dan DB. 

"Untuk identitas tersangka yang DPO sudah ada, cuma untuk mengetahui keberadaan kami masih dalam tahap penyelidikan," jelas Hendricka, didampingi Kanit Pidsus, Kanit Pidum dan Kanit PPA Kabupaten Timor Tengah Selatan. (*)