TIMES JAYAPURA, BEKASI – Asrida Farahmawati (28) adalah wanita cantik asal Bekasi, Jawa Barat. Sarjana Psikologi lulusan Universitas Gunadarma ini sekarang bekerja sebagai HRD di sebuah perusahaan swasta di Indonesia. 

Sebagai anak sulung dari lima bersaudara, Asrida telah menghadapi berbagai tantangan hidup, salah satunya adalah perasaan insecure yang kerap menghambatnya untuk melihat potensi diri. 

Dalam perjalanan hidupnya, ia menyadari bahwa rasa insecure ini seringkali dipicu oleh pengaruh lingkungan sekitar atau ekspektasi orang lain. Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Dengan semangat belajar dan keinginan untuk berkembang, ia mulai menerima kritik dan saran dari orang-orang di sekitarnya. 

"Saya yakin dan percaya bahwa dengan membuka diri terhadap masukan, seseorang dapat memahami kelemahan dan kekuatan dirinya, sehingga mampu menentukan tujuan hidup yang lebih jelas," kata Asrida kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).

Dalam hal ini Asrida juga memanfaatkan dukungan keluarga dan teman-temannya sebagai pendorong untuk terus maju. Ia merasa beruntung memiliki lingkaran sosial yang memberikan energi positif dan semangat untuk terus belajar. 

Selain itu, lebih jauh ia kerap memanfaatkan hobinya seperti handwriting, bernyanyi, dan mendengarkan lagu untuk menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan personalnya. 

Aktivitas tersebut tidak hanya menjadi sarana untuk menghilangkan stres, tetapi juga membantu dirinya tetap kreatif dan produktif. Dalam akun media sosialnya di Instagram (@asrida_f), Asrida kerap berbagi cerita dan inspirasi kepada pengikutnya tentang perjalanan hidupnya dalam menghadapi rasa tidak percaya diri.

"Saya berharap di masa depan, dapat terus tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan memiliki dampak positif bagi orang-orang sekitar. Bagi saya kunci untuk mengubah rasa insecure menjadi rasa percaya diri adalah keberanian untuk mencoba," ungkapnya.

Dirinya mengajak semua orang untuk tidak takut mengambil langkah pertama, karena hanya dengan mencoba kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan kita. Setelah mengenali potensi diri, ia mendorong setiap individu untuk terus belajar dan berkembang tanpa henti.

Melalui perjalanannya, Asrida membuktikan bahwa rasa tidak percaya diri bukanlah akhir dari segalanya. Dengan tekad, kerja keras, dan dukungan dari lingkungan sekitar, seseorang dapat mengatasi rasa insecure dan mengubahnya menjadi sumber kekuatan. 

"Bagi saya hidup adalah tentang terus belajar dan beradaptasi. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, asalkan berani melangkah dan tidak mudah menyerah. Jadi, mari jadikan rasa insecure sebagai bahan bakar untuk maju, bukan sebagai hambatan," tandasnya. (*)