TIMES JAYAPURA, SCHWäBISCH GMüND – Sebuah patung ikonik bernama Alois berdiri megah di depan Gereja St. Johannis, Schwäbisch Gmünd. Karya seni yang dihasilkan oleh seniman lokal Andreas Futter ini menjadi simbol solidaritas dan kebanggaan masyarakat kota.
Patung Alois yang terbuat dari perunggu ini menampilkan sosok pria dengan pakaian formal, mengenakan frack, dasi kupu-kupu, topi silinder, dan membawa bunga. Gaya kontemporer yang mencolok membuat Alois tampil unik, dengan pose santai dan gerakan tangan seolah menyapa setiap orang yang melewati.
Menurut catatan sejarah, patung ini dibangun pada awal abad ke-20 sebagai representasi karakter masyarakat Schwäbisch Gmünd yang dikenal ramah dan pekerja keras. Nama "Alois," yang umum di kalangan masyarakat Swabia, dipilih untuk melambangkan kesederhanaan sekaligus kekuatan kepribadian rakyat.
Namun, patung ini memiliki makna lebih dalam. Andreas Futter menciptakannya sebagai respons atas tantangan hidup seperti perang dan kesulitan ekonomi.
"Apakah patung seperti ini cocok di masa perang, tantangan ekonomi, dan kesulitan lainnya?" tanya Futter dalam refleksinya. Patung ini, menurutnya, adalah jawaban—sebuah simbol yang menonjolkan kebersamaan dan merayakan momen-momen ceria di tengah kesulitan.
Bagi warga setempat, Alois bukan sekadar karya seni. Ia menjadi simbol persahabatan dan solidaritas, dengan legenda yang menyebut bahwa mengusap patung ini dapat membawa keberuntungan.
Hingga kini, Alois tetap menjadi daya tarik utama kota, baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan, sekaligus bukti nyata semangat komunitas Schwäbisch Gmünd. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Patung Alois, Simbol Solidaritas di Schwäbisch Gmünd
Pewarta | : Mayang Aisha Az-Zahra (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |