TIMES JAYAPURA, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Pacitan (Disdagnaker Pacitan) kembali mengusulkan tambahan anggaran dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2026.

Usulan tersebut senilai Rp25 juta, khusus untuk pengadaan karcis pasar tradisional guna menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Disdagnaker Pacitan, Acep Suherman, menjelaskan bahwa usulan ini dilakukan demi menutup kekurangan kebutuhan pengelolaan karcis di pasar daerah.

"Itu PAK kita untuk kekurangan pengadaan karcis kaitannya dengan retribusi pasar," ujarnya saat ditemui, Senin (15/9/2025).

Selain soal karcis, Acep juga menyinggung mengenai rehabilitasi pasar tradisional yang sudah dilakukan sebelumnya. 

Menurutnya, perbaikan lebih difokuskan pada kerusakan ringan, seperti atap bocor, talang air, dan saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal. "Hanya rehab ringan, seperti atap dan talang bocor, perbaikan selokan," tambahnya.

Tunggakan Sewa Lapak Capai Rp200 Juta

Meski ada perbaikan kecil, Disdagnaker tetap terkendala soal pengelolaan pasar. Salah satunya adalah tunggakan sewa lapak seperti di Pasar Minulyo yang jumlah tunggakannya mencapai lebih dari Rp200 juta.

Kendati begitu, proses penagihan pun sudah dilakukan, bahkan sebagian besar penyewa lapak sudah merespons. "Yang nunggak sewa lapak saat ini sudah proses, hampir 80 persen," katanya.

Namun demikian, kondisi ekonomi yang masih lesu menjadi kendala tersendiri. Daya beli masyarakat menurun, sementara belanja online semakin digandrungi warga. Situasi ini berimbas langsung pada aktivitas perdagangan di pasar tradisional.

"Daya beli masyarakat berkurang, pasar online juga lebih banyak diminati warga," terangnya.

Walau menghadapi sejumlah hambatan, Acep tetap optimistis bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar bisa tercapai pada akhir tahun ini. 
Sebagai langkah jangka pendek, pihaknya berencana menggandeng perbankan daerah. Bank Jatim disebut akan ikut mendukung revitalisasi beberapa pasar yang sebelumnya sempat sepi aktivitas.

"Pasar yang kemarin mati suri InsyaAllah bakal disupport oleh Bank Jatim, biarpun brandingnya dari bank, tapi kan nggak masalah," tandasnya. 

Tak hanya soal retribusi dan revitalisasi, Disdagnaker juga menyiapkan rencana jangka panjang. Salah satunya adalah pembebasan lahan untuk pengembangan Pasar Tulakan.

Usulan proposal sudah diajukan, namun pengerjaan nantinya akan melibatkan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim). "Nilainya berapa, kami belum tahu pasti, soalnya Lahan di sana sangat kecil, tapi sudah disetujui Bupati Pacitan," tandasnya. (*)