TIMES JAYAPURA, JAYAPURA – Pemuda Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menunjukkan komitmen untuk melestarikan budaya lokal di tengah derasnya arus digitalisasi. Penggiat Muda Kabupaten Jayapura Billy Tokoro di Sentani, mengatakan melalui berbagai inisiatif kreatif pihak berupaya menjaga nilai-nilai adat dan tradisi tetap hidup.

"Melestarikan budaya tidak lagi cukup dilakukan dengan cara-cara konvensional, melainkan harus menyediakan dengan perkembangan zaman," katanya, Jumat (24/10/2025).

Menurut Billy, platform digital seperti Instagram, YouTube, dan tiktok linkenjadu ruang baru untuk memperkenalkan kekayaan budaya Papua ke masyarakat luas, tanpa batas geografis.

"Generasi muda Papua harus jadi pelaku utama dalam mendokumentasikan dan menceritakan budayanya sendiri. Kita bisa pakai kamera ponsel, media sosial dan kontan kreatif untuk memperkenalkan tarian, bahasa daerah, dan cerita rakyat," ujarnya.

Dia menjelaskan, ia bersama sejumlah pemuda di lingkungannya telah memulai gerakan digitalisasi budaya lokal dengan membuat konten video pendek yang menampilkan praktik-praktik adat seperti proses pembuatan noken, hingga cerita rakyat.

"Harapan kami melalui gerakan kami ini anak-anak muda kembali tertarik untuk mengenal jati diri mereka dengan melestarikan budayanya," katanya lagi.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Fred Modouw menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi gerakan yang dilakukan oleh pemuda tersebut

"Teknologi bukan ancaman, tetapi alat bantu untuk mengabadikan dan menyebarkan nilai-nilai budaya kita, dan pemerintah daerah terus membuka ruang kolaborasi dengan komunitas kreatif muda untuk mengembangkan program digitalisasi," katanya. (*)