TIMES JAYAPURA, JAYAPURA – Harga cabai rawit atau cabai kecil di Pasar Sentral Hamadi Jayapura, Papua, mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan laporan terbaru, harga cabai rawit kini tercatat mencapai Rp90.000 per kilogram, sebuah kenaikan yang cukup mencolok.

"Benar, sudah seminggu terakhir harga cabai rawit naik menjadi Rp90.000 per kilogram, sebelumnya berkisar antara Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram," ungkap Fatimah, salah satu pedagang di Pasar Hamadi Jayapura, pada Kamis (20/2/2025).

Fatimah menjelaskan bahwa lonjakan harga cabai rawit ini disebabkan oleh peningkatan harga dari pemasok. "Kami membeli cabai rawit dari pemasok, dan kemudian menjualnya kembali di Pasar Hamadi," katanya.

Meskipun harga cabai rawit meroket, beberapa komoditas lain justru mengalami penurunan harga. Tomat, misalnya, sudah turun menjadi Rp20.000 per kilogram.

Sementara itu, harga komoditas lain yang dianggap relatif stabil antara lain bawang merah lokal yang dihargai Rp40.000 per kilogram, bawang merah antarpulau Rp50.000 per kilogram, dan bawang putih yang masih dijual sekitar Rp55.000 per kilogram.

Baji Idrus Bakka, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua, mengonfirmasi bahwa harga sebagian besar komoditas pertanian di Pasar Hamadi relatif stabil. Namun, Cabai rawit memang mengalami lonjakan yang signifikan.

Lebih lanjut, Baji Idrus Bakka mengungkapkan bahwa harga cabai rawit yang melonjak ini terjadi karena sebagian besar pasokan cabai datang dari luar Jayapura, seperti Manokwari, Merauke, dan Sarmi. "Saat ini, cabai rawit yang banyak dijual di pasar berasal dari luar Jayapura," jelas Baji.

Faktor cuaca, terutama musim hujan, juga turut mempengaruhi harga cabai. Saat musim hujan, petani sulit memetik cabai karena kondisi cuaca yang tidak mendukung, yang berujung pada stok cabai yang terbatas dan harga yang semakin tinggi.