TIMES JAYAPURA, PACITAN – SMKN 1 Pacitan, Jawa Timur bekerja sama dengan komunitas Ruang Film Pacitan, sukses menyelenggarakan acara 'Sorot Sinema Pelajar'.
Acara yang digelar di Balai Pertemuan Kelurahan Pacitan pada Kamis (20/2/2025) ini menampilkan 17 film pendek karya siswa kelas XII jurusan Produksi dan Siaran Program Televisi (PSPT).
Film-film tersebut merupakan bagian dari Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan telah melalui proses kurasi oleh Ruang Film Pacitan dengan mengusung tema budaya dan kearifan lokal.
Kepala Program Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi SMKN 1 Pacitan, Yuan Kambali menjelaskan bahwa 'Sorot Sinema Pelajar' ibarat layar tancap modern yang tidak hanya bertujuan menghibur, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal Pacitan.
Menurutnya, acara ini memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mempresentasikan hasil karya mereka kepada masyarakat luas, sekaligus mendapatkan umpan balik dan pengalaman berharga.
Salah satu film yang paling menarik perhatian dalam ajang ini adalah 'Njawani' garapan sutradara muda Chantika.
Film ini mengangkat tema pentingnya pelestarian bahasa dan budaya Jawa di tengah arus modernisasi. Melalui filmnya, Chantika menyampaikan pesan yang mendalam dan inspiratif.
"Film ini ingin mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga budaya kita. Pesannya sederhana, namun sarat makna: 'wong Jawa aja ilang jawane' (orang Jawa jangan sampai kehilangan jati dirinya)," ujar Chantika. Jumat (21/2/20225).
Keberhasilan 'Sorot Sinema Pelajar' mendapat apresiasi besar dari berbagai pihak, termasuk orang tua siswa dan komite sekolah.
Salah satu perwakilan orang tua dan komite sekolah, Edi 'Ki Bimo' menyampaikan harapannya agar kegiatan ini terus berlanjut dan semakin berkembang di masa mendatang.
"Semoga dari kegiatan ini akan tumbuh dan berkembang sineas-sineas muda di Pacitan, yang mampu mengangkat dan melestarikan budaya lokal melalui karya-karya film mereka," ungkapnya.
Selain pemutaran film, acara ini juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab antara sineas muda dan penonton. Momen ini menjadi ajang refleksi bagi para siswa dalam mengembangkan keterampilan mereka di dunia perfilman.
Para peserta juga mendapatkan masukan berharga dari para pengamat film lokal yang hadir sebagai panelis.
Dukungan terhadap acara ini juga datang dari berbagai komunitas seni dan budaya di Pacitan. Mereka melihat 'Sorot Sinema Pelajar' sebagai sebuah langkah penting dalam mengembangkan industri kreatif di daerah.
Dengan adanya ajang seperti ini, diharapkan lebih banyak anak muda yang tertarik dan berani berkarya dalam bidang perfilman.
Melalui 'Sorot Sinema Pelajar', SMKN 1 Pacitan berhasil membuktikan bahwa pendidikan vokasi mampu menghasilkan karya nyata yang dapat diapresiasi masyarakat luas. Dengan acara seperti ini, diharapkan generasi muda semakin mencintai budaya mereka sendiri dan terus berinovasi dalam berkarya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Unjuk Gigi, 17 Film Karya Siswa SMKN 1 Pacitan Tampil di 'Sorot Sinema Pelajar'
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |