TIMES JAYAPURA, JAKARTA – Ada perayaan besar-besaran penduduk di Gaza menyusul tersebarnya kabar tentang tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Terlihat ribuan orang meluber ke jalan- jalan di jalur Gaza menjelang pengumuman resmi perjanjian gencatan senjata itu 

Di sejumlah wilayah di Jalur Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, terlihat ada perayaan besar-besaran menyusul konfirmasi penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel untuk mengakhiri perang Israel yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan.

Suasana kegembiraan itu  mendominasi jalan-jalan Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, dan Khan Yunis di selatan Jalur Gaza.

Orang-orang yang bersuka ria meneriakkan, "Kami adalah anak-anak Muhammad Deif",  mengacu pada Panglima Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.

Beberapa waktu lalu, Israel Broadcasting Corporation mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata Hamas dan Israel telah secara resmi dikonfirmasi di Israel.

Ini membuka kemungkinan menghentikan agresi Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan yang telah menyebabkan ribuan martir dan terluka di Jalur Gaza.

Dalam konteks yang sama, Presiden terpilih AS Donald Trump juga mengumumkan bahwa kesepakatan telah tercapai serta mengumumkan pembebasan tahanan dalam waktu dekat.

Dilansir Al Jazeera, sumber-sumber resmi menyebutkan, bahwa penerapan gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan dimulai dalam dua atau tiga hari lagi.

Sumber itu juga menambahkan bahwa ada protokol bantuan kemanusiaan yang terkait dengan penerapan tahap pertama, yang mencakup masuknya 600 truk bantuan setiap hari.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan sekitar 157.000 warga Palestina menjadi meninggal dunia dan terluka, sebagian besar dari mereka itu adalah wanita dan anak-anak.

Hingga kini lebih dari 11.000 orang masih hilang ditengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak dan orang tua, di salah satu bencana kemanusiaan.

Saat warga Palestina di Gaza terus bereaksi terhadap berita gencatan senjata, ada Abdallah al-Baysouni, penduduk Gaza yang mengatakan, bahwa ia berharap bisa kembali ke rumahnya dan bersatu kembali dengan keluarganya.

“Kami sangat senang bahwa krisis ini, kesedihan, pemboman, dan kematian yang menimpa kami, akhirnya berakhir,” kata al-Baysouni seperti diutarakan kepada Al Jazeera.

"Dan kami akan kembali ke kampung halaman kami dan kembali ke keluarga kami di Beit Hanoon di Gaza utara, dan kembali ke kehidupan lama kami dan berbahagia serta menjalani kehidupan seperti dulu," katanya lagi

Hingga tadi malam, penduduk Gaza semakin banyak yang turun ke jalan untuk merayakan kegembiraan mereka menyusul tersebarnya kabar tentang tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas. (*)